Dekan Youngsan University Korea berkunjung ke FPBS UPI

Di bulan Juli 2017 FPBS UPI menerima kunjungan tamu dari Youngsan University Korea (17/7/2017). Rombongan terdiri dari Prof. Kyungchan Lee, PhD. (Dean Faculty of Global Studies/Director Office of Indonesian Affairs) dan Jeong SooA (Coordinator Office of International Students) diterima langsung oleh pimpinan FPBS UPI di ruang rapat pimpinan lantai 2. Dalam kesempatan itu hadir pula pimpinan dan dosen Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Prodi Pendidikan Bahasa Korea.
Dalam sambutannya Dekan FPBS UPI, Prof. Dr. Syihabuddin, M.Pd. menyampaikan kegembiraannya atas kunjungan tersebut. Beliau sangat mengharapkan Youngsan University dapat berkolaborasi dengan FPBS UPI dalam berbagai hal, seperti misalnya peningkatan pertukaran mahasiswa, dosen tamu, joint research, dan lain sebagainya. Saat ini baru dua orang mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia yang berkesempatan mengikuti pertukaran mahasiswa di Youngsan University. Selama kurang lebih lima tahun kerja sama, jumlah mahasiswa Youngsan University yang mengikuti program pertukaran mahasiswa di Prodi Bahasa & Sastra Indonesia sebanyak 49 orang, dan saat ini 7 orang mahasiswa sedang menjalani proses kuliah. Isu finansial menjadi kendala bagi mahasiswa Indonesia yang bersekolah di Korea. Biaya hidup yang tinggi, membuat mereka harus berpikir keras mencari sumber keuangan tambahan agar kebutuhan hidupnya dapat dipenuhi. Bekerja diberbagai sektor menjadi pilihannya. Terakhir pak Dekan menyampaikan “kami mohon Youngsan University dapat membantu FPBS untuk memperbarui laboratorium bahasa. Sebelumnya kami sudah menyampaikan hal yang sama kepada bapak Duta Besar Republik Korea saat berkunjung ke FPBS beberapa waktu yang lalu. Namun hingga kini belum ada berita lebih lanjut.”
Prof. Lee mengemukakan bahwa Youngsan University sangat berminat untuk membantu FPBS dalam berbagai hal. Beliau menambahkan “diharapkan jumlah mahasi swa FPBS yang mengikuti program pertukaran mahasiswa bertambah banyak, sehingga jumlahnya berimbang dengan mahasiswa Korea yang dikirim ke UPI”