Search
Close this search box.

FKIP UHAMKA Studi Banding ASIC

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) Universitas Pendidikan Indonesia menerima kunjungan pimpinan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta (6/3/2019) bertempat di ruang Rapat Pimpinan lantai 2 gedung B FPBS. Rombongan sebanyak 4 (empat) orang terdiri dari Dr. Prima Gusti Yanti, M.Hum. (Kaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UHAMKA), Nur Aini Puspitasari, M.Pd. (Sekretaris Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UHAMKA), Abdul Rahman Jupri, M.Pd. (Unit Penjaminan Mutu), dan Syarif Hidayatullah, M.Pd. (Tim Pengembang Kurikulum). Rombongan diterima oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FPBS UPI didampingi Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI, Prof. Riswanda Setiadi, M.A., Ph.D. dan dosen Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI.

Dr. Prima Gusti Yanti, M.Hum. mewakili rombongan mengutarakan bahwa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UHAMKA akan mengikuti akreditasi internasional ASIC pada tahun 2021. “Kami mencari informasi di internet, perguruan tinggi mana saja yang program studinya telah terakreditasi ASIC (Accreditation Service for International, Schools, Colleges & Universities). Akhirnya kami mengetahui Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI telah terakreditasi, sehingga kemudian kami memutuskan untuk melakukan benchmarking ke sini. Selain jarak Bandung–Jakarta relatif dekat, Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI juga merupakan departemen bahasa pertama yang sudah diakreditasi ASIC sehingga patut menjadi rujukan kami,” ujarnya.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Pupung Purnawarman, M.S.Ed., Ph.D. mewakili fakultas merasa senang dan menyambut gembira kehadiran rombongan di kampus Bumi Siliwangi. “Di samping Departemen Pendidikan Bahasa Perancis yang sudah terakreditasi ASIC sejak tahun 2017, saat ini kami juga sedang menanti hasil visitasi ASIC bagi dua departemen lainnya yaitu, Departemen Pendidikan Bahasa Arab dan Departemen Pendidikan Bahasa Jepang. Harapan kami kedua departemen itu dapat berhasil memperoleh sertifikat ASIC di tahun ini,” ungkapnya.  Hingga tahun 2018 sebanyak 80% program studi di FPBS telah terakreditasi A oleh BAN-PT. Berpijak pada cita-cita UPI ingin menjadi World Class University, semua program studi yang sudah terakreditasi A didorong untuk melaju ke akreditasi internasional. Departemen Pendidikan Bahasa Jerman dan beberapa program studi lainnya, di tahun ini, mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti AQAS (Agentur für Qualitätssicherung durch Akkreditierung von Studiengängen) dari Jerman.

Setelah itu Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Perancis, Dr. Yuliarti Mutiarsih, M.Pd. menyampaikan sambutannya sekaligus permohonan maaf karena rencana benchmarking rombongan UHAMKA sempat tertunda beberapa kali sehubungan adanya berbagai kesibukan di Departemen Pendidikan Bahasa Perancis. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa “Dengan akreditasi ASIC ini menyebabkan rekognisi departemen kami  menjadi lebih baik. Beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, STT Telkom, Polban pernah mengunjungi kami untuk studi banding.” Dr. Yuli berharap agar informasi yang diberikan kepada rombongan UHAMKA dapat berguna dan bermanfaat.

Terakhir, Prof. Riswanda Setiadi, M.A., Ph.D., dosen Departemen Pendidikan Bahasa Perancis yang juga pernah menjadi tim task force ASIC menjelaskan bahwa ASIC adalah lembaga akreditasi independen di Inggris. “Kami memperoleh sertifikat ASIC pada tahun 2017 bersama Prodi IPSE FPMIPA, setelah beberapa bulan mencari informasi dan mematangkan keputusan untuk mengundang ASIC menjadi provider,”paparnya. “Memang tidak mudah kami memutuskan bahwa ASIC menjadi satu-satunya pilihan. Kami pernah mencoba beberapa provider lain yang berasal dari Perancis dan Jerman. Tetapi provider ini tidak mengkhususkan diri dalam bidang pendidikan tinggi. Sementara ASIC sudah sangat jelas mengkhususkan diri dalam akreditasi sekolah, perguruan tinggi, universitas, institusi penyelenggara pelatihan off line maupun on line, serta lembaga penyelenggara pendidikan jarak jauh, baik di Inggris maupun di luar negeri. Oleh karena itulah kami mantap memilih ASIC.”

Adapun dokumen yang harus dipersiapkan oleh program studi antara lain tentang (1) Gedung, kesehatan, dan keselamatan; (2) Tata kelola, manajemen, dan SDM; (3) Kegiatan pembelajaran dan penelitian; (4) Penjaminan dan peningkatan mutu; (5) Kesejahteraan mahasiswa; (6) Ijazah dan gelar; (7) Pemasaran dan penerimaan mahasiswa baru; dan (8) Manajemen sistem dan kepatuhan terhadap peraturan imigrasi. (Liris)

 

Share link

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Berita lainnya