Search
Close this search box.

FPBS MELAHIRKAN UKM SENI-BUDAYA “KATUMBIRI”

Penggagas UKM Seni-1
dari kiri: Drs. Ahmad Dahidi,M.A.; WD I: Dr. Tri Indri Hardini,M.Pd.; Yayu Maryuni

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) sudah melahirkan fakultas baru, yaitu Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) sejak akhir tahun 2014. Sementara itu, FPBSeni sendiri bermetamorfosis menjadi Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS). Baik ketika sebelum maupun sesudah melahirkan FPSD, FPBS tetap sebagai FPBS.

Meskipun FPBS sudah terpisah dari FPSD, kebutuhan akan apresiasi seni masih terus digaungkan oleh sivitas akademika FPBS, baik para pimpinan, dosen, maupun para mahasiswa. Terbukti di BEM Pensatrada sudah terbentuk Lisenda (Lingkung Seni Sunda). Untuk mewadahi apresiasi seni-budaya para mahasiswa, pimpinan fakultas memfasilitas para mahasiswa untuk membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di bidang seni-budaya. Pada  hari Jumat, 10 April 2015, sekitar 150 orang mahasiswa bersepakat dan berikrar untuk membentuk UKM Seni-Budaya KATUMBIRI.

Latar belakang pembentukan UKM KATUMBIRI disampaikan oleh Wakil Dekan I FPBS UPI khususnya kebutuhan untuk mengapresiasi momen kegiatan yang memerlukan dukungan seni-budaya, minat mahasiswa terhadap seni-budaya yang sangat besar, dan adanya agenda pentas seni-budaya yang digelar oleh UPI secara reguler memerlukan dukungan dari berbagai pihak termasuk para mahasiswa. Untuk itulah UKM Seni-Budaya KATUMBIRI diperlukan. Latar belakang lainnya seperti disampaikan oleh salah seorang pembimbing, Drs. Ahmad Dahidi, M.A., bahwa FPBS selama ini sudah bermitra baik dengan dunia internasional seperti Yayasan Osaka in The World, yang sangat respek terhadap seni-budaya Indonesia khususnya. Keberhasilan UPI menyelenggarakan World Culture Summit pada akhir bulan Oktober 2014 karena panitia berhasil menampilkan seni-budaya. Oleh karena itu, UKM Seni-Budaya KATUMBIRI perlu segera terbentuk.

Pembentuk UKM Seni-1
Peserta rapat setelah pemilihan pengurus inti UKM “KATUMBIRI”

Proses pembentukan UKM Seni-Budaya KATUMBIRI diawali dengan diskusi pemberian nama UKM itu sendiri. Setiap kelompok mahasiswa yang berasal dari enam BEM menyampaikan gagasan nama UKM. Terhitung ada 11 usulan nama UKM. Setelah dinilai oleh tim pemandu, usulan nama dikerucutkan menjadi satu nama yang memiliki makna leksikal, gramatikal, dan filosofis, yaitu KATUMBIRI. Akhirnya peserta rapat menyetujui nama itu sebagai nama UKM Seni-Budaya FPBS UPI.

Setelah pemberian nama UKM Seni-Budaya terbentuk, selanjutnya dilakukan pemilihan pengurus inti UKM KATUMBIRI  yang meliputi Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Proses pemilihan pengurus pun sangat demokratis. Kriteria calon yang dapat diajukan meliputi pengalaman berseni-budaya, keterampilan seni-budaya yang dimiliki, dan kepemimpinan. Setelah setiap  kelompok mahasiswa berdiskusi, mereka diminta untuk mengajukan satu nama calon. Terdapatlah enam calon Ketua UKM KATUMBIRI yang terdiri atas: (1) Eri dari Bhs Daerah, (2) Samsul dari Bhs Perancis, (3) Mulyadi dari Bhs Jerman, (4) Safa dari Bhs Indonesia, (5) Yunita dari Bhs Arab, dan (6) Anis dari Bhs Jepang. Keenam calon tersebut diberi waktu untuk menyampaikan visi, misi, dan tujuan. Pemilihan dilakukan dengan cara, setiap orang (peserta rapat) memilih dua calon yang dianggap memenuhi kriteria. Setelah dilakukan pemilihan, diperoleh suara dengan urutan sebagai berikut.

  • Samsul (Perancis) dengan jumlah suara = 43

    Pengurus inti UKM Seni-1
    berdiri dari kiri: Samsul (Ketua); Eri (Sekretaris); Safa (Bendahara) terpilih
  • Eri (Daerah) dengan jumlah suara = 42
  • Safa (Indonesia) dengan jumlah suara = 35
  • Anis (Jepang) dengan jumlah suara = 31
  • Mulyadi (Jerman) dengan jumlah suara = 12
  • Yunita (Arab) dengan jumlah suara = 11

Calon dengan jumlah suara terbanyak ke-1, ke-2, dan ke-3 otomatis ditetapkan sebagai Ketua, Sekretaris, dan Bendahara UKM. Selamat buat ketiga orang pengurus inti yang sudah dipilih. Selanjutnya pengurus inti tersebut diberi waktu satu minggu untuk melengkapi susunan pengurus UKM Seni-Budaya KATUMBIRI. Langkah berikutnya, pengurus diberi waktu menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga UKM. Tentu saja, juga sambil menyiapkan agenda untuk waktu dekat seperti wisuda.

Selamat, FPBS selain melahirkan FPSD juga telah melahirkan UKM Seni-Budaya Katumbiri…  Selamat berkiprah untuk melestarikan seni-budaya nusantara!

(at)

Share link

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Berita lainnya