PENGEMBANGAN MODEL PENDEKATAN INTEGRATIF DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA SIMAK MAHASISWA DI JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FPBS UPI BANDUNG
PENGEMBANGAN MODEL PENDEKATAN INTEGRATIF DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA SIMAK MAHASISWA DI JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FPBS UPI BANDUNG
Oleh: Denny Iskandar
Abstract
The implementation of Indonesian language teaching in schools, listening skills received less concern, both from the school, teachers, and students. Such lack of attention, among athers, are less avaibility of listening comprehension equipments and sources, less optimum of learning it, and lack of knowledge in students about its theory. Through this approaches the researchers want to optimize Action Research (PTK) for learn listening skills, so that students’ listening skills can be improved. Through the application of model integrative approaches was able to optimize the listening comprehension of students in learning with very satisfactory results.
Kata kunci: pengembangan model pendekatan integratif, pembelajaran menyimak, meningkatkan daya simak.
PEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR
PEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR
oleh: Nunung Sitaresmi
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemakaian jenis kalimat bahasa Indonesia dalam buku teks Sekolah Dasar.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data diperoleh dari Buku Teks SD kelas 4 – 6 terbitan Penerbit Yudhistira.
Data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kalimat dalam empat hal, yaitu jenis kalimat berdasarkan (1) jumlah
klausa, (2) pembentuk predikat, (3) sifat hubungan aktor-aksi, dan (4) unsur-unsur kalimat tunggal.
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa dalam buku teks SD penggunaan kalimat tunggal dan kalimat majemuk di kelas 4, 5, dan 6 tidak jauh berbeda. Di samping itu, dijelaskan pula berbagai variasi struktur kalimat yang terdapat dalam kalimat tunggal.
Kata kunci: jenis kalimat, buku teks, variasi struktur kalimat
KODE TUTUR DAN PEMILIHAN BAHASA TOKOH DALAM NOVEL “SARASWATI”
KODE TUTUR DAN PEMILIHAN BAHASA TOKOH DALAM NOVEL “SARASWATI” KARYA KANTI W. JANIS  (Kajian Sosiolinguistik)
Afi Fadlilah
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, UPI
Tokoh dalam novel „Saraswati‟ karya Kanti W. Janis merupakan salah satu novel yang tokohnya memiliki banyak bahasa (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI), bahasa Belanda (B.Bel), bahasa Inggris (B.Ingg), dan bahasa Daaerah (BD). Hal ini menimbulkan gejala sosiolinguistik berupa campur kode dan interferensi, seperti bahasa Indonesia campuran dengan bahasa Inggris dan bahasa Belanda campuran bahasa Belanda. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama bagi tokoh yang berasal dari Jakarta, bahasa Belanda sebagai bahasa pertama bagi tokoh yang berasal dari Belanda. Bahasa Inggris digunakan bagi tokoh yang beraspirasi modern. Sedangkan bahasa Daerah digunakan bagi tokoh yang berasal dari Bali dan untuk menjelaskan istilah-istilah atau kata-kata tertentu. BI digunakan sebagai lingua francna dan juga digunakan pada situai formal, nonformal dan modern. Penelitian ini bertujuan: 1) untuk menjelaskan fenomena kode bahasa yang terjadi pada tokoh dalam novel ‟Saraswati‟ karya Kanti W. Janis; 2) menjelaskan fungsi kode bahasa yang terjadi pada pada tokoh dalam novel ‟Saraswati‟ karya Kanti W. Janis; dan 3) menjelaskan faktor-faktor sosial budaya yang menjadi penentu pemilihan kode pada pada tokoh dalam novel ‟Saraswati‟ karya Kanti W. Janis. Data dalam penelitian ini berupa peristiwa tutur yang terjadi pada pada tokoh di dalam novel dengan cara membaca, mencatat percakapan dari berbagai peristiwa oleh berbagai peserta tutur dan berbagai ranah kehidupan. Data dianalisis dengan memperhatikan berbagai konteks tutur seperti yang digariskan oleh Hymes yang dikembangkan oleh Poedjosoedarmo dan juga Wolf, yaitu dengan memperhatikan berbagai komponen tutur. Pemakaian keempat bahasa itu sudah pilah melainkan terdapat tumpang tindih yang sering terjadi yang menimbulkan gejala campur kode dan interferensi. Adapun wujud alih ragam meliputi: alih kode yang berwujud alih ragam dari BI ragam formal ke BI ragam informal.
Kata kunci : bahasa, campur kode, komponen tutur, tokoh.