Search
Close this search box.

FPBS Melepas Guru Bantu ke Australia

Menindaklanjuti hasil seleksi Guru Bantu Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) tahun 2018 lalu, Dekan FPBS didampingi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FPBS dan Kepala Office of International Education and Relations (OIER) Universitas Pendidikan Indonesia melepas delapan orang alumni yang akan bertugas ke Australia selama satu tahun, Selasa (22/01/2019) bertempat di Ruang Rapat Pimpinan lantai 2 Gedung M. Fakry Gaffar FPBS UPI, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung.

Kedelapan orang alumni tersebut telah lolos seleksi program Language Assistants 2018. Program tersebut diselenggarakan atas kerja sama UPI dengan Victoria Department of Education and Training (DET), Melbourne, Australia. Sebagai penutur asli yang berlatar belakang pendidikan bahasa, tugas utama guru bantu adalah mendukung guru lokal dalam melaksanakan pengajaran bahasa Indonesia dalam area budaya, bahasa, dan pengajarannya. Keberangkatan para guru bantu tersebut pada tanggal  23 dan 24 Januari 2019.

Daftar Nama Guru Bantu Tahun 2019

No Nama Program Studi
1 Muhammad Irfan Ferlanda Pendidikan Bahasa Inggris
2 Lies N. Elvandari Pendidikan Bahasa Inggris
3 Brilian Rachman Wibowo Pendidikan Bahasa Inggris
4 Dessy Senjawati Pendidikan Bahasa Inggris
5 R. Winda Herdisa Dewi Pendidikan Bahasa Inggris
6 Hani Maruta Saarah Pendidikan Bahasa Inggris
7 Henna Marini Pendidikan Bahasa Inggris
8 Azharra Aninda Putri Al Farid Pendidikan Bahasa Inggris

Program ini telah berjalan sejak tahun 2009. Kuota guru bantu dari tahun ke tahun terus bertambah. Hal ini disebabkan karena animo siswa Australia untuk belajar bahasa Indonesia terus meningkat seperti dikemukakan oleh Mr. Joel Blackwell, Executive Director, International Education Division Department of Education and Training dari Victoria, Australia saat berkunjung ke UPI tahun 2017. Menurutnya guru bantu dari UPI dinilai berkinerja sangat baik dan memiliki sikap yang lebih antusias, ramah, mudah beradaptasi serta lebih baik dalam mengajar Bahasa dibanding dengan guru bantu dari negara lainnya. Diharapkan program guru bantu ini akan menjadi jembatan antara Indonesia dan Australia. (Liris)

Share link

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Berita lainnya